Gambar Pembelahan sel pada Allium cepa pukul 09.00WIB (Cahyono, 2016)
PELAHAN SEL Genus Allium
PELAHAN SEL Genus Allium
Genus Allium
merupakan golongan tanaman berkeping satu. Jika di urutkan klasifikasinya jenis
bawang termasuk dalam golongan Spermatophyta, sub-golongan Angiospermae kelas Monocotyledone, ordo Lilliflorae dan
familinya sebenarnya Amaryllidaceae. Akan tetapi beberapa ahli botani
memasukannya kedalam famili Llilliaceae, dikarenakan bunga dan perbunganya mirip
dengan bunga lili atau bunga tulip. Genus Allium
sistem perakarannya tidak memiliki akar tunggang melainkan akarnya serabut yang
tidak panjang, tidak terlalu dalam berada di dalam tanah. Daunya berbentuk
pipih rata dan agak melipat ke dalam ke arah membujur. Kelopak daunnya tipis
dan membungkus kelopak-kelopak daun di dalamnya yang lebih muda sehingga
membentuk batang semu. Kelopak-kelopak inilah yang akan membalut umbi yang
terdapat di bagian bawah tanaman.
Dendogram
hubungan kekerabatan enam spesies tanaman bawang (Allium)
(Sumber:
Anggarwulan dkk, 1999)
spesies-spesies yang memiliki kekerabatan paling
dekat adalah Allium ascalinicum
dengan Allium fistulosum dengan
indeks similaritas mencapai 80. Hal ini agak mengherankan apabila dilihat dari
ada tidaknya umbinya, bahwa Allium
fistulosum umbinya sangat kecil biasanya hanya dianggap sebats tonjolan
biasa. Namun bisa jadi bahawa umbi lapis
Allium fistulosum yang kecil
itu memiliki struktur yang sama dengan Allium
ascalinicum yakni terdiri dari pelepah-pelepah yang daun yang tersusun
berseling. Tetapi secara morfologi kedaunya memiliki kesamaan dari bentuk daun,
Bungan dan bau minyak atsirinya. Selanjutnya adalah kedekatan antara Allium cepa dan Allium sp dimana indeks similaritas mencapai 75, berdasarkan
dendogram anggapan itu dapat dimentahkan Allium
sp lebih dekat hubungan kekerabatan dengan Allium cepa. Allium sp
kemungkinan merupakan salah satu kultivar dari Allium cepa yang telah mengalami mutasi sehingga berbeda dengan
induknya atau mungkin bisa jadi persilangan antara Allium cepa dengan Allium
ascalinicum karena dalam praktek lapang persilangan kedua spesies ini
menghasilkan anakan yang fertil. Dari keempat spesies tadi memiliki kekerabatan
dengan Allium porrum pada indeks
sililaritas 65 dan akhirnya kelima spesies tersebut berkerabat dekat dengan Allium sativum pada indeks similaritas
35. Sehingga jumalah kromosom diploid genus Allium adalah 16 buah.
Pembelahan mitosis adalah penunjang pokok untuk duplikasi
kromosom, berhubung mitosis itu memastikan bahwa masing-msing sel anak mendapat
satu saudara dari masing-masing pasangan kromatid dan dengan demikian juga
seperangkat kromosom lengkap. Empat tahap mitosis yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase (Goodenough, 1988).
Profase mulai terjadi jika benang-benang
kromatin mulai menebal menjadi kromosom. Tetapi kromosom di sini masih
kelihatan seperti benang-benang panjang kusut. Profase berjalan lebih lanjut,
kromosom semakin menebal. Hal ini mungkin disebabkan karena dalam waktu ini
kromosomnya kehilangan airnya. Dan juga penebalan terjadi karena benang
kromosom tadi mengalami spiralisasi, kromosom semakin lama semakin menebal. Akhirnya
kelihatan bahwa tiap-tiap kromosom terdiri dari 2 belahan yang identik.
metafase adalah bahwa semua kromosom yang telah
berhenti memendek dan jelas kelihatan telah terbelah dua, menyusun diri di
bidang ekuator yaitu bidang yang ada diantara kedua kutub sel. Yang tepat
dibidang ekuator adalah sentromernya, sedangkan lengan-lengan menonjol di luar
bidang. Sentromer masing-masing kromosom kelihatan tercantum pada benang
gelondong dan dihubungkan dengan ke dua kutub. Benang-benang gelondong lainnya
tampak tidak berhubungan dengan kromosom. Apabila semua kromosom telah siap
untuk membelah diri maka berakhirlah metafase dan mitosis akan meningkatkan ke
anafase
Fase anafase sentromer membelah diri dan
bergerak saling menjauhi ke kutub yang bertentangan dengan masing-masing masih
tercantum pada benang gelondong. Pada waktu berpisah kedua kromatid tertarik
terpisah dan masing-masing menjadi kromosom yang berdiri sendiri-sendiri.
Pergerakan kromosom menuju ke kutub ini tampaknya seperti ditarik benang
gelondonganya yang kelihatan makin lama makin memendek bergerak menuju ke
kutub. Waktu anafase di hitung dari saat kromosom mulai bergerak hingga kromosom
sampai di kutub.
Fase telofase kromosom berada di masing-masing
kutub memanjangkan diri dan kembali ke keadaan istirahat, yaitu keadaan dengan
kromosom kelihatan seperti potongan-potongan benang kromatin atau seperti
butiran-butiran. Nukleus muncul kembali dan membran nukleolus di bentuk lagi di
sekeliling nukleus yang baru.. sementara itu benang-benang gelondong mulai menghilang
lagi. Apabila pembentukan nukleus yang baru telah selesai, maka selesailah
proses karyokinesis dan akan menyusul proses sitokinesis
Semoga Bermanfaat... :) :) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar