Rabu, 28 November 2018

Pembelahan Sel Pada Genus Allium

Gambar Pembelahan sel pada Allium cepa pukul 09.00WIB (Cahyono, 2016)
PELAHAN SEL Genus Allium
          Genus Allium merupakan golongan tanaman berkeping satu. Jika di urutkan klasifikasinya jenis bawang termasuk dalam golongan Spermatophyta, sub-golongan Angiospermae kelas Monocotyledone, ordo Lilliflorae dan familinya sebenarnya Amaryllidaceae. Akan tetapi beberapa ahli botani memasukannya kedalam famili Llilliaceae, dikarenakan bunga dan perbunganya mirip dengan bunga lili atau bunga tulip. Genus Allium sistem perakarannya tidak memiliki akar tunggang melainkan akarnya serabut yang tidak panjang, tidak terlalu dalam berada di dalam tanah. Daunya berbentuk pipih rata dan agak melipat ke dalam ke arah membujur. Kelopak daunnya tipis dan membungkus kelopak-kelopak daun di dalamnya yang lebih muda sehingga membentuk batang semu. Kelopak-kelopak inilah yang akan membalut umbi yang terdapat di bagian bawah tanaman.

Dendogram hubungan kekerabatan enam spesies tanaman bawang (Allium)

(Sumber: Anggarwulan dkk, 1999)
spesies-spesies yang memiliki kekerabatan paling dekat adalah Allium ascalinicum dengan Allium fistulosum dengan indeks similaritas mencapai 80. Hal ini agak mengherankan apabila dilihat dari ada tidaknya umbinya, bahwa Allium fistulosum umbinya sangat kecil biasanya hanya dianggap sebats tonjolan biasa. Namun bisa jadi bahawa umbi lapis  Allium fistulosum yang kecil itu memiliki struktur yang sama dengan Allium ascalinicum yakni terdiri dari pelepah-pelepah yang daun yang tersusun berseling. Tetapi secara morfologi kedaunya memiliki kesamaan dari bentuk daun, Bungan dan bau minyak atsirinya. Selanjutnya adalah kedekatan antara Allium cepa dan Allium sp dimana indeks similaritas mencapai 75, berdasarkan dendogram anggapan itu dapat dimentahkan Allium sp lebih dekat hubungan kekerabatan dengan Allium cepa. Allium sp kemungkinan merupakan salah satu kultivar dari Allium cepa yang telah mengalami mutasi sehingga berbeda dengan induknya atau mungkin bisa jadi persilangan antara Allium cepa dengan Allium ascalinicum karena dalam praktek lapang persilangan kedua spesies ini menghasilkan anakan yang fertil. Dari keempat spesies tadi memiliki kekerabatan dengan Allium porrum pada indeks sililaritas 65 dan akhirnya kelima spesies tersebut berkerabat dekat dengan Allium sativum pada indeks similaritas 35. Sehingga jumalah kromosom diploid genus Allium adalah 16 buah.
Pembelahan mitosis adalah penunjang pokok untuk duplikasi kromosom, berhubung mitosis itu memastikan bahwa masing-msing sel anak mendapat satu saudara dari masing-masing pasangan kromatid dan dengan demikian juga seperangkat kromosom lengkap. Empat tahap mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase (Goodenough, 1988).
Profase mulai terjadi jika benang-benang kromatin mulai menebal menjadi kromosom. Tetapi kromosom di sini masih kelihatan seperti benang-benang panjang kusut. Profase berjalan lebih lanjut, kromosom semakin menebal. Hal ini mungkin disebabkan karena dalam waktu ini kromosomnya kehilangan airnya. Dan juga penebalan terjadi karena benang kromosom tadi mengalami spiralisasi, kromosom semakin lama semakin menebal. Akhirnya kelihatan bahwa tiap-tiap kromosom terdiri dari 2 belahan yang identik. 
metafase adalah bahwa semua kromosom yang telah berhenti memendek dan jelas kelihatan telah terbelah dua, menyusun diri di bidang ekuator yaitu bidang yang ada diantara kedua kutub sel. Yang tepat dibidang ekuator adalah sentromernya, sedangkan lengan-lengan menonjol di luar bidang. Sentromer masing-masing kromosom kelihatan tercantum pada benang gelondong dan dihubungkan dengan ke dua kutub. Benang-benang gelondong lainnya tampak tidak berhubungan dengan kromosom. Apabila semua kromosom telah siap untuk membelah diri maka berakhirlah metafase dan mitosis akan meningkatkan ke anafase 
Fase anafase sentromer membelah diri dan bergerak saling menjauhi ke kutub yang bertentangan dengan masing-masing masih tercantum pada benang gelondong. Pada waktu berpisah kedua kromatid tertarik terpisah dan masing-masing menjadi kromosom yang berdiri sendiri-sendiri. Pergerakan kromosom menuju ke kutub ini tampaknya seperti ditarik benang gelondonganya yang kelihatan makin lama makin memendek bergerak menuju ke kutub. Waktu anafase di hitung dari saat kromosom mulai bergerak hingga kromosom sampai di kutub. 
Fase telofase kromosom berada di masing-masing kutub memanjangkan diri dan kembali ke keadaan istirahat, yaitu keadaan dengan kromosom kelihatan seperti potongan-potongan benang kromatin atau seperti butiran-butiran. Nukleus muncul kembali dan membran nukleolus di bentuk lagi di sekeliling nukleus yang baru.. sementara itu benang-benang gelondong mulai menghilang lagi. Apabila pembentukan nukleus yang baru telah selesai, maka selesailah proses karyokinesis dan akan menyusul proses sitokinesis
Semoga Bermanfaat... :) :) :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMPETENSI GURU PROFESIONAL ABAD 21 UNTUK MENJAWAB TANTANGAN PEMBELAJARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

  KOMPETENSI GURU PROFESIONAL ABAD 21 UNTUK MENJAWAB TANTANGAN PEMBELAJARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 1 Eko Cahyono SD Islam Mohammad Ha...